Selasa, 20 Mei 2008

MUSIK

Musik, lagu yang berlirik indah membuat semua orang yang mendengarnya berdecak kagum. Bahkan tidak sedikit orang mengambil musik itu sebagai sumber inspirasi untuk melakukan sesuatu.

Begitu juga dengan diriku, yang detik ini masih menyukainya. Karena dengan musik kita bisa melepas semua yang ada di dalam diri kita, penat, jenuh, sedih, bahkan dengan musik pula kita bisa melepaskan semua emosi.

Bahkan dengan musik pula, kebahagiaan dan memori akan sesuatu dapat dituangkannya. Sebagai contoh yang simple saja, ketika aku sedang mendengarkan sebuah lagu, aku mengingat kejadian yang sangat bahagia yang pernah terjadi.

Karena dengan musik pula aku bisa membuat karya-karya tulisan. Yang memang tidak pernah bagus untuk dilihat, atau enak untuk didengar, tidak seperti lagu yang kata-katanya sangat indah. Tetapi karyaku ini merupakan buah dari musik.

Lihatlah kawanku, lihatlah, tidak jarang penulis-penulis kecil seperti diriku atau yang sudah senior, mencari inspirasi dari sebuah nyanyian. Apabila mereka tidak mendapatkan ide untuk menulis, mereka mendengarkan lagu-lagu yang melankolis, dan ide itu datang begitu saja.

Tidak hanya lagu yang bernada sendu, melainkan lagu yang bernada keras pun bisa saja menjadi inspirasi bagi semua orang. Memang aku bukanlah pencari fakta, tetapi dari sekian banyak orang yang aku temui, mereka selalu mengagungkan lagu.

Mengapa mereka selalu mengagunkan lagu? Karena mereka bisa lepas menjadi diri mereka sendiri. Tidak jarang dalam lirik-lirik yang indah itu, mempunyai kesamaan dengan kejadian yang sedang di alaminya.

Seperti lagu yang bernuansakan cinta, bagi orang-orang yang sedang merasakan indahnya cinta itu sendiri, selalu mengagung- agungkan lagu-lagu ini. Bahkan setiap hari mereka selalu menyanyikan lagu-lagu yang bernuansakan cinta ini. Dibuat dalam ring tone di ponsel itu, atau dijadikan nada dering panggilan. Lirik-lirik yang disuguhkan dalam lagu yang bernuansakan cinta ini, memang mencerminkan ekspresi dari perasaan mereka sendiri.

Tidak hanya lagu yang bernuansakan cinta, lagu yang bernuansakan patah hati, cemburu, emosi, dan yang lain, juga menjadi salah satu favorit mereka. Bahkan lebih dari lagu yang bernuansakan cinta, lagu yang bernuansakan patah hati, cemburu, dan lainnya lebih disukai oleh banyak orang, mengapa? karena orang yang sedang dilanda emosi, patah hati, dan lainnya, jumlah mereka jauh lebih besar dibandingkan mereka yang sedang dilanda jatuh cinta. Dan sekali lagi, lagu itulah yang mencerminkan perasaan yang ada di dalam diri mereka

Sekarang aku tegaskan, bahwa aku bukanlah pencari fakta, yang mencoba mencari data-data yang akurat, tetapi aku mencoba menulis apa yang memang aku lihat, aku dengar, aku perhatikan. Dan dengan head set di telinggaku, aku membuat tulisan ini, dan tebaklah kawan…. Bahkan diriku sedang mendengarkan sebuah lagu.

Berbahagialah mereka yang memang menyukai musik, karena dengan musik mereka dapat menemukan identitas yang tidak pernah mereka temui, kedamaian yang tidak pernah mereka rasakan, ketenangan yang saat ini memang susah untuk dicari, dan melepaskan semua perasaan yang terpendam.

Lihatlah kawanku, kali ini aku tidak sedang menulis mengenai cinta, tidak lagi mengumbar kata-kata yang indah dalam puisi, atau menceritakan mengenai berbagai kesedihan, dan kegundahan dalam hati. Tetapi sekarang aku sedang menulis mengenai realitas manusia-manusia penggemar musik, menulis mengenai mereka yang selalu berkutat dengan keindahan kata-kata dalam lirik lagu.

Mungkin tidak sesempurna aku menulis mengenai cinta dan kesedihan, tetapi inilah karyaku, karya yang merupakan buah dari musik itu sendiri. Seperti halnya wanita, ‘can live without them, but can’t live without them’, musik pun seperti itu ‘can live without them, but can’t live without them’. Terima kasih para penulis lirik, pencipta lagu, karena bersama dengan mereka-lah karya ku ini bisa tercipta..

DEETO

Tidak ada komentar: